Alhamdulillahirobil'alamin Kita bersama sudah memasuki Bulan Suci Ramadhan dimana bulan penuh Berkah dan Ampunan. Disampaikan oleh Ketua Masjid Baitul Makmur Taman Raya Batam Kota Bpk Fadli yang tadi malam diwakili oleh Ustad Sigit T. SAg yang menyampaikan beberapa kegiatan Rangakian Ibadah dibulan Ramadhan diantaranya, Panitia Ramadhan setiap harinya melaksanakan Buka Bersama Jamaah Masjid, Mengadakan tadarus Al-Qur`an setelah pelaksanaan Sholawat Tarawih, Pelaksanaan Sahur bersama di 10 Malam Terakhir Ramadhan, Penerimaan Zakat Maal maupun Zakat Fitrah.
Ketua juga menyampaikan agar kita jangan menyiakan Ramadhan yang hanya 30 hari untuk perbanyakan beribadah, Menghidupkan malam-malam bulan Ramadhan dan senantiasa sholat berjamaah dan melakukan aktifitas Ibadah lainnya di Masjid Baitul Makmur yang menjadi Target dan Tujuannya agar meningkatkan Ibadah & Ketakwaan kepada Allah SWT sehingga selesai Ramdhan Spirit Ramadhan membekas sampai Ramadhan berikutnya. Amiin yaa robal'alamin.
1. Shalat Tarawih
Pendapat yang populer dalam jumlahrakaat shalat malam yang dilakukan Rasulullah adalah sebagai berikut:
1. 11
rakaat terdiri dari 4 rakaat x 2 + 3 rakaat witir. Ini sesuai dengan hadist
A’isyah yang diriwayatkan Bukhari.
2. 11 rakaat terdiri dari 4 rakaat x 2 + 2 rakaat witir + 1 witir. Ini sesuai dengan hadist Ai’syah riwayat Muslim.
3. 11 rakaat terdiri dari 2 rakaat x 4 & 2 rakaat witir + 1 witir. Ini juga diriwayatkan oleh Muslim.
4. Ada juga riwayat Ibnu Hibban yang mengatakan 8 rakaat + witir.
5. Ada juga riwayat yang mengatakan 13 rakaat termasuk witir.
2. 11 rakaat terdiri dari 4 rakaat x 2 + 2 rakaat witir + 1 witir. Ini sesuai dengan hadist Ai’syah riwayat Muslim.
3. 11 rakaat terdiri dari 2 rakaat x 4 & 2 rakaat witir + 1 witir. Ini juga diriwayatkan oleh Muslim.
4. Ada juga riwayat Ibnu Hibban yang mengatakan 8 rakaat + witir.
5. Ada juga riwayat yang mengatakan 13 rakaat termasuk witir.
Itu adalah diantara riwayat-riwayat
yang sahih shalat malam yang dilakukan oleh Rasulullah.
Khusus untuk Bulan Ramadhan Rasulullah.SAW pernah shalat berjamaah bersama
sahabat, kemudian hari berikutnya beliau tidak lagi melakukan hal yang sama,
ketika ditanya alasannya, beliau menjawab karena khawatir diwajibkan. Kemudian
pada masa Umar bin Khattab, karena orang berbeda-beda, sebagian ada yang shalat
dan ada yang tidak shalat, maka Umar ingin agar umat Islam nampak seragam, lalu
disuruhlah agar umat Islam berjamaah di masjid dengan shalat berjamah dengan
imam Ubay bin Ka’b. Itulah yang kemudian populer dengan sebutan shalat tarawih,
artinya istirahat, karena mereka melakukan istirahat setiap selasai melakukan
shalat 4 rakaat.
Ibnu Hajar dalam Fathul Bari
menyebutkan perbedaan riwayat mengenai jumlah rakaat yang dilakukan pada saat
itu : ada yang mengatakan 13 rakaat, ada yang mengatakan 21 rakaat, ada yang
mengatakan 23 rakaat.
Khusus rakaat shalat tarawih, ada juga yang mengatakan
36 rakaat plus 3 witir, ini diriwayatkan pada masa Umar bin Abdul Aziz. Ada
juga yang meriwayatkan 41 rakaat. Bahkan ada yang meriwayatkan 40 rakaat plus 7
rakaat witir. Riwayat dari imam Malik beliau melaksanakan 36 rakaat plus 3
rakaat witir.
Kebanyakan masyarakat Indonesia yang
mayoritas bermadzhab Syafi’i melaksanakan shalat Tarawih 20 rakaat atau 11
rakaat, termasuk witir. Kedua cara ini sama-sama mempunyai landasan dalil yang
kuat.
Shalat tarawih bisa juga disebut shalat
qiyamullail, yaitu shalat yang tujuannya menghidupkan malam bulan Ramadhan.
Penamaan shalat tarawih tersebut belum muncul pada zaman Rasulullah Saw.
2. Shalat Tahajud
Salat tahajud itu artinya salat malam setelah tidur sejenak. Tahajud
berasal dari bahasa Arab “tahajjud”, dari kata dasar “hajada” yang berarti
“tidur” dan juga berarti “salat di malam hari”. Orang yang melakukan salat
malam disebut “haajid”. Jadi bertahajud artinya melakukan salat sunat di malam
hari, setelah tidur. Semua salat sunat yang dikerjakan di malam hari setelah
tidur, dengan demikian, disebut salat tahajud atau salat malam (shalatullail).
Shalat tahjud hukumnya sunnah
muakkadah bagi umat Islam. Bagi Rasulullah hukumnya sunnah. Dalam riwayat
Muslim dikatakan “Sebaik-baik shalat setelah shalat fardlu, adalah shalat
pada malam hari”. Jenisnya macam-macam, bisa salat hajat, salat witir,
salat tasbih, dan sunat mutlak, atau mungkin juga shalat tarawih.
Dalam melakukan tahajud disunatkan
memulainya dengan salat sunat dua rekaat yang ringan (tidak panjang). Kata Nabi
saw: “Jika salah satu di antara kalian melakukan salat malam, hendaknya
memulainya dengan dua rekaat yang ringan”.[Riwayat Muslim, Abu Daud, dan
Ahmad].
Setelah itu silahkan melakukan salat
sepuasnya, sekuatnya. Boleh berupa salat hajat (salat hajat ini boleh juga
dilakukan di siang hari), salat tasbih, atau salat sunat mutlak (sunat mutlak
ini maksudnya asal salat saja dua rekaat, niatnya salat sunat). Semua salat
dilakukan dua rekaat-dua rekaat. Kecuali salat witir yang boleh disambung
menjadi 3 rekaat, disertai tahiyat awal pada rekaat kedua (sebelum berdiri
menuju rekaat ketiga).
Salat tahajud hendaknya diakhiri
dengan salat witir. Jadi urutannya, witir dilaksanakan paling akhir, sekiranya
setelah itu tidak melakukan salat lagi.
3. Shalat Witir
Diantara madzhab-madzhab fikih,
hanya Abu Hanifah yang berpendapat wajibnya shalat witir. Sementara yang lain
hanya menganggapnya sebagai sunnat muakkad [kesunaatan yang benar-benar
dianjurkan]. Bahkan kedua murid Abu Hanifah sebagai pemegang otoritas utama
madzhab Hanafiyah juga beranggapan sama, yakni hanya sunnat muakkad.
Shalat witir adalah “shalat
ganjil”, yang didasarkan pada hadits Nabi Muhammad: “Sesungguhnya Allah
adalah witr [ganjil] dan mincintai witr [HR. Abu Daud]. Shalat ini
dimaksudkan sebagai pemungkas waktu malam untuk “mengganjili” shalat-shalat
yang genap. Karena itu, dianjurkan untuk menjadikannya akhir shalat malam.
Apabila seseorang berkehendak untuk shalat tahajjud pada malam hari, maka
sebaiknya ia tidak menunaikan salat witir menjelang tidur, tapi melaksanakannya
setelah shalat tahajjud. Namun jika ia tidak bermaksud demikian, maka sebelum
tidur, ia dianjurkan untuk menunaikannya. Walhasil, shalat witir adalah shalat
yang dilaksanakan paling akhir diantara shalat-shalat malam.
Nabi Muhammad SAW mengatakan: “Jadikanlah
witir akhir shalat kalian di waktu malam”. [HR. Bukhari]. “Barang siapa
takut tidak bangun di akhir malam, maka witirlah pada awal malam, dan barang
siapa berkeinginan untuk bangun di akhir malam, maka witirlah di akhir malam,
karena sesungguhnya shalat pada akhir malam masyhudah (“disaksikan”) [HR.
Muslim].
Adapun waktunya adalah setelah
shalat ‘Isya hingga fajar. Kata Nabi Muhammad SAW: “Sesungguhnya AllΓ’h telah
membantu kalian dengan shalat yang lebih baik daripada kekayaan rajakaya, yaitu
shalat witir. Maka kemudian AllΓ’h menjadikannya untuk kalian [agar dilaksanakan]
mulai dari ‘Isya hingga terbit fajar”. [HR. lima sunan selain AnnasΓ’iy]
Sholat witir boleh dilaksanakan tiga rakaat langsung dengan sekali
salam, atau dua rakaat salam kemudian dilanjutkan dengan satu
rakaat. (Pesantren Virtual)
Agen BOLAVITA ingin mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa bagi yang menjalankan π .
BalasHapusDalam bulan ini kami menyediakan BONUS yang cukup menarik untuk Anda baik member baru maupun member setia BOLAVITA.
π Bonus Welcome Back Rp 200.000
π Bonus 10% untuk new member (SPORTSBOOK & SABUNG AYAM)
π Bonus 5% Deposit Harian (SPORTSBOOK & SABUNG AYAM)
π Bonus Deposit Harian 10% untuk permainan BOLA TANGKAS
π Bonus Referral 7% + 2%
π Bonus Rollingan 0.5% + 0.7%
π Diskon Togel KLIK4D & ISIN4D up to 66%
π Bonus Cashback 5% - 10%
π Bonus Cashback Bola Tangkas 10%
π Bonus Flash Deposit Setiap Jumat 10%
π Bonus Extra BIG MATCH 20%
Dengan minimal Deposit hanya Rp 50.000 sudah dapat memainkan permainan yang kami sediakan. .
Daftar sekarang juga di www.bolavita.ltd.
Untuk info selanjutnya, bisa hubungi kami VIA:
BBM : BOLAVITA / D8C363CA
Whatsapp : +62812-2222-995
Livechat 24 Jam